Tienneke Adam

Manado, TRENDSULUT – Hasil perikanan Sulawesi Utara masih menjadi primadona di mancanegara. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara, Tienneke Adam MSi mengatakan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berhasil membuka akses ekspor hasil perikanan tanggap budidaya ikan kerapu udang air tawar payau ke luar negeri.

‘Untuk perikanan tanggap budidaya ikan kerapu udang air tawar payau di ekspor ke berbagai negara seperti China, Hongkong dan Amerika, ” ungkap Tienneke Adam di ruang kerjanya, Senin (28/10/2024).

Ia mengatakan, untuk perikanan tangkap yang ada di Sulut sudah sangat maju dengan adanya kapal yang ada di Pelabuhan Manado.

“Begitu juga yang ada di PPS Bitung untuk perikanan tangkap sudah sudah maju, sama seperti perikanan budidaya air tawar dan air payau. Sedangkan di Minahasa Selatan dan daerah Bolmong udang kita begitu banyak, tapi kita fokus untuk di daerah Minsel,” ujar Tienneke.

Kata Tienneke, untuk ikan laut kerapu permintaan banyak dan itu di budidaya di Bitung Selat Lembeh dan di ekspor langsung ke Hongkong.

“Harganya mahal kalau ikan kerapu masih hidup. Dan ini adalah program pemerintah daerah Sulawesi Utara dan semua itu di ekspor langsung, ” ujarnya.

Ia mengatakan, udang, rumput laut, paska tangkap unit prosesi yang ada di Sulut cukup banyak yakni ada 121 unit prosesi diantaranya, ada 5 ikan kaleng, dan ikan kayu dan yunit paska tangkap sudah sangat moderen,”ucapnya.

Disampaikannya juga, bahwa ada lagi yang akan di kembangkan yaitu pengelolaan kawasan reserpasi perairan yakni 5 pilar Blue Ekonomi kawasan pengembangan reserpasi pilar pertama yang lagi di galak oleh Kementerian.

“Program Blue Ekonomi dari perairan biru harus sejalan dengan pengelolaan ekologi, seperti kesehatan air ekosistim dalam air harus di jaga dan kita buat kawasan konserpasi,”tukasnya.

Ditambahkannya lagi, untuk kawasan konserpasi yang sudah di tetapkan oleh Kementerian sudah ada 3 yakni di Minahasa Utara, Sitaro, dan Sangihe dan itu semua sudah ada di 15 Kabupaten/Kota. Untuk di 13 Kabupaten yang punya laut semua sudah kita cadangkan ada kawasan konserpasi dan itu di namakan pembangunan berkelanjutan,”ungkapnya. (luc)