Pemkab Minahasa Bakal Gelar Pasar Murah di 25 Kecamatan
Tondano,TRENDSULUT– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa melalui Dinas Pangan, Rabu (27/04) pagi, mengelar Gerakan Pangan Murah, bertempat di halaman Kantor Bupati, Tondano.
Kepala Dinas Pangan Minahasa, Drs Teddy Sumual dalam laporan mengatakan, kegiatan seperti ini akan dilakukan di beberapa titik di sejumlah kecamatan di Kabupaten Minahasa.
Tujuannya, kata Sumual, guna stabilisasi pasokan dan harga pangan, menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional, yang belakangan meningkat.
Menurutnya, dalam Gerakan Pangan Murah yang mendapat support dari Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), yang menjual berbagai bahan kebutuhan pokok seperti beras, bawang merah, bawang putih, cabe, minyak goreng, serta sejumlah kebutuhan pokok lainnya ini, pihaknya melibatkan sejumlah petani di Minahasa, untuk menjual hasil pertanian mereka.
“Kegiatan ini akan dilanjukan sampe di beberapa titik, sampai sebelum hari raya. Dalam kegiatan ini, kami melibatkan petani, mereka membawa hasil pertanian mereka disini, dan dijual langsung dengan harga terjangkau oleh masyarakat,” ujarnya.
Penjabat Bupati Minahasa Dr Jemmy Stani Kumendong MSi, yang membuka secara resmi kegiatan ini mengatakan, program Gerakan Pangan Murah ini salah satu adalah upaya memerangi inflasi di Sulut, secara khusus di Kabupaten Minahasa.
Menurutnya, didapati saat ini bahwa, indeks perkembangan harga di Sulut sangat tinggi, berada di atas dua digit, termasuk di Minahasa. Ini dipicu karena adanya kenaikan harga, salah satunya harga beras, diikuti bawang merah, cabe, juga daging babi dan lain lain.
“Ketika harga melonjak, tentu masyarakat yang mengalami kesulitan. Langkah pemerintah adalah mengadakan pangan murah untuk membantu masyarakat. Diharapkan, ini akan mampu menstabilisasi harga, walaupun memang perlu dilakukan upaya-upaya lain selain ini,” ujar Bupati.
“Tentu, kita juga harus merubah paradigma soal kebutuhan pokok kita. Budayakan makan makanan pokok bukan hanya beras saja, tapi juga ada ubi ubian dan pisang, agar konsumsi beras bisa diminimalisir. Karena, biasanya harga meningkat karena kebutuhan meningkat sementara stok kurang. Jadi, kalau stok barang banyak maka harga akan stabil,” ujarnya lagi.
Bupati kemudian menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Sulut, karena telah mensuport dan mensponsori kegiatan ini. Atas nama Pemkab Minahasa dan seluruh masyarakat, Bupati menyampaikan terima kasih. “Dengan bantuan sponsor, maka stok akan tercukupi,” pungkasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Andy Prasmuko mengatakan, pihaknya bersinergi dengan Pemkab Minahasa lakukan Gerakan Pangan Murah sebagai bentuk atau cara menghadapi lonjakan harga yang terjadi saat ini.
“Operasi pasar sudah cukup masif, semoga yang dilakukan Pemkab Minahasa ini bisa berdampak dan mengendalikan harga kebutuhan pokok di Minahasa. Upaya ini memang barus didukung,” kata dia.
Lanjut kata dia, untuk jangka pendek ini memang bisa diantisipasi dengan operasi pasar Gerakan Pangan Murah,. Namun menurutnya, perlu ada program jangka panjang yang harus dipikirkan, apa yang harus dilakukan, seperti misalnya menanam atau program sentuh tanah.
“Perlu dicarikan solusi, dan kami siap bersinergi, untuk mendorong program-program pemerintah, seperti menanam padi. Saya juga titip kepada masyarakat, biasanya menghadapi lebaran, hasrat berbelanja itu besar, jadi kami harap belanja itu sesuai kemampuan dan kebutuhan. Karena kalau stoknya sedikit dan berlomba lomba beli walau harganya mahal, maka harganya akan lebih naik,” pungkasnya.
Sementara, pada kegiatan Gerakan Pangan Murah ini, Beras dijual dengan harga Rp 54.500 untuk 5 Kilogram (Kg), dimana harga di pasar Rp 17.500 per Kg. Lalu, harga minyak dijual Rp 14.000 per Kg, bawang merah Rp 20.000 per kemasan setengah Kg, bawang putih Rp 21.000 per kemasan setengah Kg, dan kebutuhan pokok dapur lainnya dengan harga dibawah harga pasar.(adve)