Pemilu 2024 Didominasi Pelanggaran Pidana, Ardiles : Tanda Awas Untuk Pilkada 2024

Manado, TRENDSULUT- Penyelenggaraan pemilu 2024 di Provinsi Sulut terbilang sukses dengan tingkat partisipasi masyarakat terbilang tinggi. Namun berbagai dinamika pelanggaran masih marak terjadi selama tahapan tersebut bahkan lebih parah dari sebelumnya.

Berdasarkan catatan Bawaslu Provinsi Sulut, total 106 laporan kasus Pelanggaran Pemilu ditangani jajaranya pada Pemilu 2024 yang terdiri dari 20 temuan dan 86 laporan.

Sedangkan jenis pelanggaran terbanyak adalah dugaan kasus tindak pidana pemilu ada 39 kasus disusul jenis pelanggaran hukum lainya 20 kasus, dan pelanggaran kode etik dan adminiatrasi 19 kasus.

Menariknya, jenis pelanggaran pidana  pemilu 2024 ternyata lebih besar dibanding pemilu sebelumnya.

“Jika melihat jenis pelanggaran pidana  pemilu 2024 lebih banyak dibanding pemilu sebelumnya. Beberapa diantaranya berujung putusan pengadilan. Ada dua masih putusan sela,” ungkap Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data dan Informasi Bawaslu Sulut, Zulkifli Densi.

Namun kata Densi, jenis pelanggaran pidana pemilu itu tidak semua terigistrasi.

Ketua Bawaslu Provinsi Sulut, Ardiles Mewoh mengatakan, berkaca dari trend pelanggaran pemilu 2024 menjadi tanda awas untuk pelaksanaan Pilkada 2024.

“Kalau trand nasional itu pelanggaran admistrasi yang paling banyak, namun sangat menarik di Sulut itu tindak pidana Pemilu. Ini perlu disampaikan ke masyarakat luas hal-hal yang penting, ini hati-hati, tanda awas untuk Pilkada 2024,” tukas Ardiles membuka Rapat Koordinasi dan Evaluasi (Rakorev) Penanganan Pelanggaran pada Tahapan Pemilu Tahun 2024 di Hotel Sutan Raja, Minahasa Utara (Minut), Jumat (28/06/2024).

Ardiles mengatakan bahwa pengawasan Bawaslu itu melalui pencegahan dan penindakan. “Penindakan yaitu terhadap pelanggaran. Di Pilkada nanti Bawaslu harus berbuat lebih baik lagi.

“Tadi sudah dipaparkan pak Zul bagaimana dinamika, potensi masalah dan regulasi yang agak berbeda yang membuat kita harus lebih baik lagi dalam penanganan pelanggaran khususnya pilkada. Saya yakin betul dengan pengalaman yang kita miliki di Pemilu 2024 pasti di pilkada akan lebih baik,” tandas Ardiles. Untuk itu kata Ardiles evaluasi dalam setiap kinerja di Pemilu 2024 sangat penting.

“Tahapan Pemilu 2024 harus dibuat siklus yang terus berputar, harus berjalan terus jangan ada terputus dan terkurang.Itulah kenapa kita masih bicara Pemilu 2024 walaupun ini sudah masuk tahapan Pilkada 2024,” katanya.

Maka dari itu, kata Ardiles Rakorev Pemilu 2024 ini sangat perlu untuk diskusikan bersama. “Mari kita berikan rekomendasi, catatan-catatan yang penting, khususnya pelanggara,” terang Ardiles.(bly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button