Boltim, TRENDSULUT – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) bekerja sama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) melalui program bertajuk “Desaku Cakap Keuangan” Selasa,(02/07/2024).

Kegiatan yang dihadiri oleh para kepala desa se-Kabupaten Boltim ini bertujuan untuk membekali para pemimpin desa dengan pengetahuan dan pemahaman terkait pengelolaan keuangan di era digital, serta tips agar terhindar dari kejahatan siber.

Sekretaris Daerah Kabupaten Boltim, Sonny Warokka, Ph.d., membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi OJK dan BSG dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

“Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur sangat mendukung program ini, karena kami yakin bahwa literasi keuangan yang baik akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat,” ujar Sonny Warokka.

Kepala OJK Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara (SulutGoMalut), Robert Sianipar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program “Desaku Cakap Keuangan” merupakan salah satu strategi OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah pedesaan.

“Masih banyak masyarakat di pedesaan yang belum memahami produk dan layanan jasa keuangan, serta belum mengetahui cara mengelola keuangan dengan baik. Oleh karena itu, program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka,” jelas Robert Sianipar.

Direktur Operasional BSG, Louisa J. Parengkuan, menambahkan bahwa BSG berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

“BSG siap memberikan edukasi dan literasi keuangan kepada masyarakat, serta menyediakan produk dan layanan keuangan yang mudah diakses dan terjangkau,” ujar Louisa J. Parengkuan.

Selain edukasi keuangan, kegiatan “Desaku Cakap Keuangan” ini juga dirangkaikan dengan pembukaan rekening bagi para pelajar dan merchant QRIS. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan akses keuangan masyarakat dan mendorong penggunaan transaksi non-tunai.

Dengan edukasi dan inklusi keuangan yang semakin meningkat, diharapkan masyarakat di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan dan terhindar dari risiko penipuan keuangan. (luc)