Manado, TRENDSULUT – Menjelang pemilihan Gubernur Sulawesi Utara yang semakin dekat, isu korupsi yang kembali diarahkan kepada Elly Engelbert Lasut (E2L). Namun isu korupsi ke salah satu kandidat kuat ini dinilai tidak akan signifikan mempengaruhi elektabilitasnya, Minggu (22/09/2024).

“Serangan politik terkait masa lalu E2L justru semakin memperkuat posisinya di mata masyarakat, ” ujar Ketua Relawan BELA, Chrestian Mongkareng, SH, MKn.

Menurut Mongkareng, E2L telah membuktikan dirinya sebagai seorang pemimpin yang tak mudah terpengaruh oleh serangan politik yang kerap dimainkan oleh lawan-lawannya.

“E2L memiliki mentalitas petarung sejati, dan masyarakat Sulawesi Utara sudah melihat komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat,” ujar Mongkareng.

Ia menambahkan bahwa tuduhan korupsi yang diangkat oleh lawan politiknya tidak lagi relevan.

“Elly Lasut telah secara terbuka membahas masa lalunya sebagai mantan narapidana dan mematuhi aturan yang berlaku, termasuk keputusan Mahkamah Agung yang membolehkannya mencalonkan diri lagi,” jelasnya.

Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan KPU Nomor 20 Tahun 2018, mantan narapidana korupsi dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan umum.

Namun, putusan Mahkamah Agung mengizinkan mantan narapidana mencalonkan diri asalkan mereka terbuka mengenai latar belakang mereka, sesuai dengan Pasal 240 ayat 1 (g) UU Nomor 7 Tahun 2017.

Mongkareng juga menyebutkan bahwa masyarakat Sulawesi Utara lebih tertarik pada program konkret yang ditawarkan E2L untuk membawa perubahan positif bagi daerah tersebut, Ujar Mantan Ketua ALSA Tersebut.

“Isu-isu negatif hanya akan semakin menguatkan E2L sebagai sosok yang siap menghadapi tantangan politik,” tambahnya.

Dengan semakin dekatnya hari pemilihan, suasana politik di Sulawesi Utara semakin memanas.

Namun, Mongkareng yakin bahwa rekam jejak panjang E2L di dunia politik bersama dengan Pasangan calon Hanny Joost Pajouw akan menjadikan mereka salah satu kandidat yang sangat diperhitungkan. (luc)