Dugaan Kongkalingkong Anggaran Launching Pilkada di KPU Minahasa, Belum Ada Pemenang Lelang, Pekerjaan Sudah Jalan

Tondano, TRENDSULUT- Indikasi dugaan korupsi kembali menyeruak di lembaga KPU Kabupaten Minahasa. Setelah sempat di panggil Tipikor Polres terhadap oknum anggota KPU dan Sekertaris terkait pemotongan gaji perangkat adhok (PPS/PPK). Kini, dugaan korupsi terjadi pada lelang pengadaan jasa khusunya kegiatan launching Pilkada Minahasa 2024.

Acara launching pilkada bupati dan wakil bupati Minahasa yang digelar Kamis (26/06/2024) menghabiskan anggaran senilai Rp534 juta, yang merupakan dana hibah pilkada 2024 dari pemkab Minahasa.

Belakangan disinyalir adanya “permainan nakal” atau ‘kongkalikong’ pada  lelang pengadaan jasa  kegiaan launching pilkada Minahasa yang dilaksanakan melalui metode e-Katalog oleh KPU Minahasa.

Indikasi dugaan kecurangan terindikasi pada teknis lelang dimana, belum ada perusahaa  pemenang lelang namun kegiatan acara lauching sudah mulai dikerjakan.

“Kegiatan launching Kamis 26 Juni 2024 namun Rabu 25 Juni malam sudah ada vendor (perusahan) pihak ketiga mengerjakan pekerjaan di lapangan Goodbles Tondano. Berupa pembuatan panggung, melakukan dekorasi dan mempersiapkan kelengkapan acara. Sedangkan, pihak ketiga dalam hal ini event organizer pekerjaan pemenang lelang baru tayang di e-katalog pada Rabu 25 Juni sekitar jam 19.04 malam, ” ujar sumber media ini.

Penulusuran media ini, CV Dinamika Nada Abadi beralamat di Kota Manado ditetapkan sebagai pemenang lelang di e-katog. Menariknya, pada lelang online tersebut, CV tersebut berada di urutan tiga dengan nilai penawaran Rp 424.380 juta. Sedangkan perusahan yang berada diurutan satu yakni CV Bintang Timur dengan nilai penawaran Rp 400 juta.

“Diduga ada indkasi kecurangan pada lelang pengadaan jasa kegiatan launching Pilkada di KPU Minahasa. Ada modus dugaan korupsi dan suap (fee proyek) antara pejabat di KPU Minahasa dengan perusahaan peserta lelang sebelum lelang dibuka.Jadi lelang e-katalog hanya fornalitas.Sudah ditunjuk perusahaan terlebih dahulu, ” ujar sumber.

Indikasi lain terjadi dugaan Mark Up pada anggaran. Diduga ada beberapa item kegiatan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis pekerjaan dan pengadaan.

Sementara itu, tokoh pemuda Minahasa  Stevy Tumbel menyayangkan KPU Minahasa mengelontorkan anggaran fantastis untuk event sehari tersebut.

“500 juta terlalu besar  Kenapa bisa anggaran sebesar ini dibuang hanya untuk kegiatan sehari,” ujarnya.

Padahal, kata dia event launching bukan merupakan inti dari pelaksanaan pilkada. Ada atau tidak adanya event tersebut, kata dia, pilkada akan tetap berjalan. “Lebih baik anggaran tersebut dialihkan ke kegiatan lain untuk sosialisasi, ” ujarnya.

“Kalau pun harus launching tidak sampai menhabiskan Rp 500 juta lebih. Jadi terkesan hanya menghamburkan hamburkan uang. Kalau ada indikasi korupsi silahkan APH (Aparat Penegak Hukum) melakukan penyidikan. Apalagi anggaran capai 500 juta ” tandasnya.

Teekait hal ini, ketua KPU Minahasa, Rendy Suawa membatah adanya kongkalingkong terkait lelang kegistan launching pilkada Minahasa. “Tidak ada kongkalingkong. Pelaksanaan lelang memang mendadak harus dipercepa di laksanakan. Tapi lebih detail konfirmasi ke bagian sekertariat yang mengelola anggaran kegiatan itu launching,” ujar Rendy.(fax)


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button