Manado, TrendSulut-Mantan anggota Panwaslu Sulut, Tommy Sumakul meminta para saksi yang ditempatkan di tiap tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilihan Umum (Pemilu 2024 memiliki fisik yang kuat dan punya pengetahuan.

Hal ini menurut Sumakul untuk mencegah terjadinya kecurrangan saat pemumutan dan penghitungan suara.

“Jadi disamping memilki keterampilan dan pengetahuan, saksi harus memiliki stamina yang kuat. Parpol harus memperhatikan ini. Memang ini hal sepele tapi bisa berdampak besar dan bisa menambah permasalahan tahapan pemilu, ” ujar Sumakul saat kegiatan fasilitasi dukungan sekretariat Bawaslu Sulut bersama stakholder dalam pengawasan tahapan Masa tenang Pemilu 2024, Senin (12/02) di Arya Duta Hotel.

Menurutnya, saksi parpol yang bertugas si TPS harus mampu kritis, mampu berdebat dan mengawasi surat suata dan saat jalanya pungut hitung.

“Jadi tolong sekaligus himbauan kepada parpol untuk mengirim saksi di TPS yang punya pengetahuan lebih. Terutama kuat fisik Kalau perlu yang akan bertugas harus istirahat yang cukup agar ia fit menjalankan tugas, ” paparnya.

Potensi kecurangan saat pencoblosan hingga penghitungan surat suara jauh lebih besar. Sumakul pun menmgungkapkan, pukul 13.00 hingga pukul 14.00 Wita titik rawan di TPS. “Itu jam rawan. Jadi, jangan orang yang di tugaskan pengurus partai kong kase tidor pagi. Saksi harus memilikibjam istirahat yang cukup dan memiliki stamina yang kuat formulir di tingkat TPS ada sekitar 31 formilir yang harus di isi. Bayangkan kerumitan saat mengisi formulir. Dan ini perna jadi pengalaman pemilu 2019 banyak petugas KPPS meninggal dunia, ” terang Sumakul.(bly)