Manado, TRENDSULUT – Kepala Balai Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sulawesi Utara, Hendra Makalalag, mengungkapkan bahwa Kamboja bukanlah negara penempatan resmi bagi pekerja Indonesia.

Pada tahun 2024, sebanyak 97 warga Sulawesi Utara dipulangkan dari Kamboja setelah menjadi korban penipuan rekruitment melalui media sosial.

Makalalag menjelaskan bahwa korban-korban tersebut dijanjikan pekerjaan di negara-negara seperti Thailand, Hongkong, Singapura, atau Malaysia, namun akhirnya dipaksa bekerja di industri perjudian online di Kamboja. Mereka diberikan target dan disakiti jika target tidak terpenuhi.

BP3MI Sulawesi Utara menekankan pentingnya memilih jalur resmi untuk bekerja di luar negeri. Masyarakat dihimbau untuk menghubungi Dinas Tenaga Kerja setempat atau langsung mendatangi kantor BP3MI Sulawesi Utara.

Dirinya menambahkan 97 warga Sulut dipulangkan dari Kamboja pada 2024, 379 pekerja ditempatkan di luar negeri pada 2024 (90% dari target 400 orang).

Target penempatan tahun 2025: 500 orang, Negara penempatan terbanyak seperti Jepang, Singapura, Malaysia, Hongkong, dan Taiwan.

Hendra Makalalag juga mengigatkan bahwa Kamboja bukan negara penempatan resmi. Waspada terhadap penipuan rekruitment melalui media sosial, dan kita pilih jalur resmi untuk bekerja di luar negeri. (luc)